Senin, 12 Maret 2012

# DETAIL DESIGN



Detail Design
Tahap ini intinya menjelaskan mengenai bagaimana konsep produk dibuat menjadi detail rancangan gambar atau desain gambar beserta spesifikasinya. Untuk tahap ini akan secara detail dijelaskan pada bab Industrial Design dan Design for Manufacturing.

Industrial design
Menurut Industrial Designers Society of America (IDSA) industrial design adalah aktifitas profesional untuk menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang akan mengoptimalkan fungsi, value, dan penampilan produk dan sistem untuk keuntungan pengguna dan pembuat produk [1]. Pada praktiknya, industrial designer memfokuskan perhatiannya pada bentuk (form) dan interaksi pengguna (user interaction) produk. Dreyfuss [2] memaparkan bahwa ada lima tujuan utama yang dapat didukung oleh industrial designer ketika mengembangkan produk baru:
1. Utility: interaksi produk dengan manusia harus aman, mudah digunakan, dan intuitif. Setiap fitur harus memiliki bentuk yang dapat mengomunikasikan fungsinya.
2. Appearance: Bentuk, proporsi, dan warna digunakan agar secara keseluruhan produk menjadi menyenangkan.
3. Ease of maintenance: Produk harus didesain agar dapat mengomunikasikan bagaimana cara perawata dan perbaikannya.
4. Low cost: Bentuk dan fitur memiliki pengaruh yang besar terhadap peralatan produksi, hal ini harus dipertimbangkan.
5. Communication: Desain produk harus mengomunikasikan filosofi desain dan misi perusahaan melalui kualitas visual produk.

Tahapan Proses Industrial design
Proses ID dapat dijabarkan dalam tahap-tahap berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan Konsumen: karena industrial designer memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisis aspek interaksi pengguna, maka keterlibatan ID dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen merupakan hal yang penting.
2. Konseptualisasi: ID dapat terlibat dalam mengonsep produk.
3. Preliminary Refinement: pada tahap ini desainer akan membuat model yang akan dianalisis oleh industrial designer, engineer, personel pemasaran dan konsumen potensial dengan menyentuh, merasakan, dan memodifikasi model.

4. Further Refinement dan Pemilihan Konsep Final
Setelah analisis lebih lanjut, maka dipilih konsep akhir produk. Sebelum memilih konsep produk biasanya dibuat hard model, yaitu model yang berupa replika dari produk asli hanya saja belum berfungsi secara teknis.
5. Control drawing or Model

Industrial designer menyelesaikan tahapan pengembangannya dengan membuat control drawing atau control model. Control drawing/model mendokumentasikan fungsi, fitur, ukuran-ukuran, warna, surface finishes. Biasanya dokumen ini diberikan kepada engineer untuk mendesain part secar detail.
6. Koordinasi dengan Engineering, Manufacturing, dan Vendor Eksternal

Untuk menghasilkan rancangan produk yang komprehensif, maka diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar