Detail Design
Tahap ini intinya menjelaskan
mengenai bagaimana konsep produk dibuat menjadi detail rancangan gambar atau
desain gambar beserta spesifikasinya. Untuk tahap ini akan secara detail
dijelaskan pada bab Industrial Design dan Design for Manufacturing.
Industrial design
Menurut Industrial Designers
Society of America (IDSA) industrial design adalah aktifitas profesional
untuk menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang akan
mengoptimalkan fungsi, value, dan penampilan produk dan sistem untuk
keuntungan pengguna dan pembuat produk [1]. Pada praktiknya, industrial
designer memfokuskan perhatiannya pada bentuk (form) dan interaksi pengguna
(user interaction) produk. Dreyfuss [2] memaparkan bahwa ada lima tujuan utama
yang dapat didukung oleh industrial designer ketika mengembangkan produk
baru:
1.
Utility: interaksi produk dengan manusia harus aman, mudah digunakan,
dan intuitif. Setiap fitur harus memiliki bentuk yang dapat mengomunikasikan
fungsinya.
2.
Appearance: Bentuk, proporsi, dan warna digunakan agar secara
keseluruhan produk menjadi menyenangkan.
3.
Ease of maintenance: Produk harus didesain agar dapat mengomunikasikan
bagaimana cara perawata dan perbaikannya.
4.
Low cost: Bentuk dan fitur memiliki pengaruh yang besar terhadap
peralatan produksi, hal ini harus dipertimbangkan.
5. Communication: Desain
produk harus mengomunikasikan filosofi desain dan misi perusahaan melalui
kualitas visual produk.
Tahapan Proses Industrial
design
Proses ID dapat dijabarkan
dalam tahap-tahap berikut:
1.
Identifikasi Kebutuhan Konsumen: karena industrial designer memiliki
kemampuan yang baik dalam menganalisis aspek interaksi pengguna, maka
keterlibatan ID dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen merupakan hal yang
penting.
2.
Konseptualisasi: ID dapat terlibat dalam mengonsep produk.
3. Preliminary Refinement:
pada tahap ini desainer akan membuat model yang akan dianalisis oleh industrial
designer, engineer, personel pemasaran dan konsumen potensial dengan
menyentuh, merasakan, dan memodifikasi model.
4. Further Refinement dan
Pemilihan Konsep Final
Setelah analisis lebih lanjut,
maka dipilih konsep akhir produk. Sebelum memilih konsep produk biasanya dibuat
hard model, yaitu model yang berupa replika dari produk asli hanya saja belum
berfungsi secara teknis.
5. Control drawing or
Model
Industrial designer menyelesaikan tahapan pengembangannya dengan membuat control
drawing atau control model. Control drawing/model mendokumentasikan
fungsi, fitur, ukuran-ukuran, warna, surface finishes. Biasanya dokumen ini
diberikan kepada engineer untuk mendesain part secar detail.
6. Koordinasi dengan Engineering,
Manufacturing, dan Vendor Eksternal
Untuk
menghasilkan rancangan produk yang komprehensif, maka diperlukan koordinasi
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar